Kini Hanya Sebuah Kenangan
Saat pertama bertemu denganmu semua terasa indah. Saat itu seperti aku melihat seorang bidadari yang turun dari surga. Dan aku berusaha mencoba untuk mengenalmu. Akhirnya aku mendapatkan nomor handphonemu, dan aku mencoba untuk sms kamu supaya lebih dekat. Mulanya kamu menhiraukanku. Tapi lama-lama kau memperdulikanku. Awalnya kita berjumpa di taman tetapi kau tidak tahu siapa aku, kau hanya mengenalku lewat via HP. Dan saat kau bertanya "tadi kamu yang pakai baju apa ?".
"Pakai baju hitam", jawabku. Semenjak itu kau telah mengetahuiku .Kau bilang pada temanku bahwa aku tu ganteng, baik, dll. Tapi menurutku semuu itu hanya sebuah gombalan sematamu. Aku juga berpikir kamu itu cantik, pendiam, dll, seperti bidadari pada waktu itu.
"Pakai baju hitam", jawabku. Semenjak itu kau telah mengetahuiku .Kau bilang pada temanku bahwa aku tu ganteng, baik, dll. Tapi menurutku semuu itu hanya sebuah gombalan sematamu. Aku juga berpikir kamu itu cantik, pendiam, dll, seperti bidadari pada waktu itu.
Hari-hari kita lalui dengan smsan dan kadang kita bertemu di sebuah taman awal kita bertemu. Memang kamu cantik, banyak cowok-cowok yang menginginkanmu. Tapi aku mencoba berusha untuk mendapatkanmu walau mungkin itu hanya sebuah mimpi. Tapi lama-lama kau suka denganku, dengan adanya gombalan-gombalan yang terus kau ucapkan padaku saat kita smsan.
Dan tepat pada hari selasa tgl 11 juni 2013 jam 11.11, aku mencoba untuk menembakmu walau pun itu lewat sms. Ternyata kau menerimaku dengan apa adanya. Mungkin aku berpikir itu cuma di awal saja. Hari-hari kita lewati dengan saling mencintai. Kita saling bermain bersama di taman awal kita bertemu dulu. Banyak orang-orang yang memandang kita waktu itu. Mungkin mereka berpikir aku tak pantas buatmu, tapi aku untuk mencoba agar kamu tetap suka dan cinta padaku. Memang kamu sangat berarti buatku. Kau mirip ibuku, saat aku belum makan kau menyuruhku untuk makan, saat aku pergi jauh kau mengigatkanku untuk berhati-hati di jalan. Memang kau yang paling terbaik untukku.
Pada saat itu kau mengikuti ujian untuk sekolahmu. Aku mengingatkanmu untuk belajar, tapi apa daya malah kau menolaknya padahal semua itu demi kebaikanmu. Ujianmu pun telah selesai, aku berdoa untukmu agar kau diberi nilai yang bagus. Tapi Tuhan berkehendak lain, kau mendapatkan nilai yang mungkin kau tidak inginkan tapi itu semua salahmu kau tidak pernah melakukan nasehatku .Kau pun dimarahi orang tuamu, karena tingkah lakumu tadi. Semenjak itu kau berubah drastis yang dulunya pengertia sekarang hanya sebuah mimpi .Yang dulunya cinta sekarang hanya sebuah ilusinasi. Kau membetak-bentakku. kau mungkin sudah beda dengan saat awal aku mengenalmu dulu.
Dan pada suatu hari kau melepaskanku dengan senaknya. Dan aku pun mencoba untuk meyelasaikan masalah ini. Tapi ternyata aku tidak mampu. Kita pun saling menjalani kehidupan ini dengan sendiri. Memang aku merasakan seperti ada yang kurang dalam kehidupanku, tapi aku mencoba untuk mengikhlaskanmu. Seminggu kemudian aku bertemu denganmu di taman awal jumpa kita dulu. Rasanya seperti ingin mati semuanya telah sirna seketika.
Tapi mengapa aku masih selalu menginginkanmu hadir dalam hidupku. Mungkin semua harapanku itu untukmu dapat kembali kepadaku hanyalah sebuah mimpi yang mungkin tidak akan terjadi. Tapi aku percaya jika aku berdoa kepada-Nya aku akan mendapatkanmu kembali. Hanya waktu dan takdir Tuhan yang mempertemukan kita.
0 komentar:
Posting Komentar