Kehadiran LG Nexus 5 di Indonesia sudah tentu merupakan kabar gembira yang ditunggu-tunggu para pecinta lini Nexus dari Google, ditambah lagi dengan dihadirkannya pula LG G Flex semakin banyaklah pilihan bagi para pencinta gadget Android di Tanah Air.
Kali ini saya berkesempatan menghadiri acara launching kedua produk terbaru dari LG tersebut, momen ini saya manfaatkan pula sebagai kesempatan menggenggam dan mencoba kedua gadget keren tersebut. Berikut sekilas kesan yang saya dapatkan saathands-on Nexus 5 dan G Flex.
LG/Google Nexus 5
Dilihat dari sisi desain, LG Nexus 5 terlihat lebih tipis dan minimalis jika dibandingkan dengan Nexus 4. Biarpun konstruksi bodi dari Nexus 5 hampir seluruhnya terbuat dari plastik, akan tetapi produk ini terasa sangat kokoh dan solid saat digenggam. Kualitas kontrol LG terhadap produknya juga semakin terlihat jika memperhatikan batas antara bodi belakang dengan layar, sama sekali tidak terlihat adanya jarak atau gap pada garis sambungan tersebut.
Walaupun dibekali dengan layar berukuran 5 inci, lokasi tombol-tombol kendali seperti tombol daya dan tombol pengatur volume terasa sangat pas dan mudah dijangkau. Ditambah lagi material sejenis karet lembut atau biasa disebut soft-touch yang melapisi bodi bagian belakang membuat smartphone ini terasa nyaman digenggam dan tidak licin.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Google, Nexus 5 datang dengan dipersenjatai sistem operasi terbaru Android yakni 4.4 atau KitKat. Sayangnya, ketika Android KitKat secara global telah menerima update ke versi 4.4.2, versi yang dipamerkan masih menggunakan versi 4.4. Meski demikian, perpindahan antar menu terasa sangat cepat dan juga proses buka tutup aplikasi juga singkat.
Beralih ke kamera, modul kamera dengan resolusi 8 megapixel yang dimiliki oleh Nexus 5 cukup baik. Meski fitur autofokus yang ada kurang cepat menangkap fokus yang diinginkan, ketika foto telah diambil, hasil foto tangkapan kamera Nexus 5 cukup baik. Hal yang sama juga terlihat pada mode video yang dimiliki, tapi fitur OIS yang dibenamkan terlihat sangat membantu ketika mencoba merekam video.
Dari sisi kamera, autofokus memang terasa agak lambat dan beberapa kali terasa seperti hunting. Akan tetapi Google telah menyediakan perbaikan fungsi kamera pada update sistem operasi KitKat versi 4.4.2, jadi Anda tak perlu khawatir.
Secara keseluruhan, performa yang ditawarkan dan kualitas serta konstruksi bodi yang solid dari Nexus 5 membuat saya cukup terkesan.
LG G Flex
Melihat tampilan LG G Flex pada gambar yang telah banyak beredar dan disertai dengan pengetahuan akan spesifikasi terutama ukuran layar, saya sempat agak pesimistis dan sedikit khawatir smartphone berlayar melengkung ini tak nyaman digenggam apalagi digunakan.
Ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti. Begitu mengangkat dan menggenggam LG G Flex, saya sempat terkejut betapa kontur melengkung bodi yang dimilikinya terasa sangat pas di tangan. Memang harus diakui ukuran layar 6 inci tidaklah kecil, tapi berkat konstruksi bodi melengkung yang diterapkan oleh LG, smartphone ini terasa cukup mudah digenggam dan dioperasikan.
LG memilih mengadopsi lokasi tombol kendali yang ada pada G2, yakni pada bagian belakang bodi, dan terbukti keputusan yang diambilnya sangat tepat. Jari telunjuk saya dapat dengan mudah mengakses dan mengoperasikan tombol daya dan pengatur volume yang berada di belakang. Lagi-lagi kontur bodi melengkung yang unik ini turut membantu pengoperasian tombol-tombol kendali fisik pada LG G Flex ini.
Satu hal yang menurut saya merupakan kelemahan LG G Flex pada bagian bodi, yakni pemilihan material glossy pada bodi belakang smartphone ini. Dengan bodi yang dilapisi bahan mengilap, risiko smartphone tergelincir dari tangan menjadi cukup besar, terutama bagi Anda yang memiliki masalah telapak tangan berkeringat.
Bicara soal G Flex rasanya tak mungkin melewatkan kesempatan menikmati konsep layar melengkung yang dibawanya. Walaupun hanya dilengkapi dengan resolusi 1280×720 pixel atau HD720p, warna yang dihasilkan terlihat tajam dengan kontras yang sangat baik. Detail gambar yang ditampilkan pada video demo pun terlihat sangat baik.
Sayangnya waktu saya untuk menikmati lebih lama kualitas layar G Flex tidak banyak, sehingga saya belum bisa menemukan perbedaan yang cukup signifikan dari layar POLED smartphone ini jika dibandingkan dengan layar datar pada smartphone biasa.
Bergeser ke sistem operasi, LG memilih membekali G Flex dengan Android versi 4.2.2 atau Jelly Bean. Meski begitu, tidak tampak kendala saat pengetesan singkat perpindahan antar menu dan buka tutup aplikasi yang saya lakukan. Semua dapat dijalankan dengan lancar.
Sektor kamera pada ponsel ini cukup mengejutkan. Jika dibandingkan dengan Nexus 5, saya merasa fitur autofokus yang ada pada G Flex sedikit lebih cepat dan akurat. Hal yang sama juga saya rasakan saat mengoperasikan fungsi video, kontrol otomatis white balance terasa cukup cepat dan cukup baik.
http://id.berita.yahoo.com/hands-lg-nexus-5-dan-g-flex-210749047.html
0 komentar:
Posting Komentar